Posts Tagged ‘muatabh’

MENUJU MA`RIFATULLAH

MENUJU MA`RIFATULLAH

 

Secara ringkas, untuk mencapai ma`rifatullah di kalangan sufi setidaknya harus melalui beberapa maqam (pangkat/derajat) sebagai berikut:

  1. MUATABAH : – penyesalan atau meninggalkan dosa-dosa seketika dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi.
  2. MURAQABAH: Awas mengawasi atau berintai-intai. Suatu keadaan seseorang yang meyakini sepenuh hati bahwa Allah selalu melihat dan mengawasinya.
  3. MUJAHADAH: Penekanan nafsu dari yang menggiurkan dan pelaksanaan melawan keinginan hawa nafsu pada setiap saat. Mencurahkan keseriusan dalam melawan segala bujukan hawa nafsu dan syaitan.
  4. MUSYAHADAH: Nampaknya Al-Haq di mana alam perasaan sudah mati. Tindak lanjut ajaran ihsan.
  5. MUKASYAFAH: Terbuka tirai. Terbukanya segala tutup dari segala rahasia yang tersembunyi.
  6. MAHABBAH: Cinta. Cinta kepada Allah melebihi cintanya kepada yang selain-Nya.
  7. MA`RIFAT: Pengetahuan yang tidak menerima keraguan lagi. Pengetahuan tentang dzat dan sifat Allah yang tidak diragukan lagi.

MUATABAH

Pembuat Dosa Lahir : – Mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki, kemaluan

Cara Muatabah                 : – Mandi dengan niat taubat dan masing-masing dibacakan Istigfar

–          Baca Istighfar 7 x tiap ba`da shalat fardlu

–          Baca Istighfar 7000 x

Pembuat Dosa Bathin : –    latifah qalbi

–          Latifah ruh

–          Latifah sirri

–          Latifah khafi

–          Latifah akhfa

–          Latifah nafsunnatiq

–          Latifah kulli jasad

Cara Muatabah                 : –     Baca “Astaghfirullah wa atubu ilaihi” 7 x tiap ba`da shalat fardlu.

–            Baca Istighfar 7000 x.

MURAQABAH

Kaifiat Muraqabah :        –      Setelah shalat tahajjud, duduk iftirasy penuh sadar dan konsentrasi

menyatukan fikiran sambil dzikir menunggu saat beraudensi dengan Allah.

–          Setelah wudlu duduk dengan pakaian bersih, menekur di lantai mesjid sambil berzdikir lisan menunggu saatnya berhadapan dengan Allah degan dzauq dan basirah.

Tingkatan Muraqabah:  1. Muraqabah Qalbi : Agar tidak keluar kehadirannya kepada Allah

2. Muraqabatur Ruuh: Agar merasa dalam pengawasan dan pengintaian Allah.

3. Muraqabatussirri: Agar selalu meningkatkan amal ibadahnya dan

memperbaiki adabnya.

Buah Muraqabah  :   1. Sifat Malu (Haya)

–          Terhadap manusia

–          Terhadap diri sendiri

–          Terhadap Allah

2. Hormat kepada Allah (Haibah)

3. Memuliakan Allah (Ta`dzim).

MUJAHADAH

Melawan Hawa Nafsu. Melawan Bisikan Syaitan.

Metodenya:

Mengurangi Makan

Latihan Amalan :  langgeng wudlu, langgeng puasa, langgeng diam, langgeng khalwat, langgeng dzikir :

Laa Ilaaha Illallah, Langgeng hubungan bathin dengan guru, meninggalkan

kekhawatiran, meninggalkan sikap menentang Allah, baik kondisi membahayakan

maupun memeberi manfaat.

Ciri-ciri Bisikan Syaitan:

–          Perbuatan muncul dari bisikan hati dengan penuh semangat membara bukan dengan rasa takut kepada Allah

–          Disertai emosi yang tergesa-gesa bukan dengan cara pelan dan halus

–          Disertai dengan rasa aman-aman saja bukan disertai rasa khaup kepada Allah

–          Disertai rasa membabibuta terhadap perbuatan bukan disertai dengan mata hati (Bashirah).

MUSYAHADAH

Musyahadah dilakukan melalui pintu mati:

  1. Mati Thabi`I (Dzikir Qalbi) :

–          Pana pertama

–          Pana pi Af`al

–          Gerak dan diam adalah pada Allah

  1. Mati Ma`nawi (Dzikir Latifatur Ruh)

–          Pana kedua

–          Pana pis Sifat yang tinggal hanya sifat Allah yang Maha Sempurna.

 

  1. Mati Surri (Dzikir Latifatus Sirri)

–          Mulai masuk  pintu musyahadah dengan Allah. Alam wujud ditelan alam ghaib yang penuh dengan Nur Alan Nuuri.

  1. Mati Hissi (Dzikir Latifatul Khafi)

–          Menanjaknya bathin lebur dalam kebaqaan Allah. Dalam keadaan ini bersatulah abid dengan ma`bud.

Hijab Musyahadah: Kekufuran, kebodohan, suudhan terhadap Allah, Sibuk dunia lupa akhirat.

Penggagal Musyahadah: Malas (Kasl), bimbang (futur), pembosan (malal), riya, ujub, bangga pujian

orang (sum`ah).

MUKASYAFAH

  1. Mukasyafah Rububiyyah (Terbuka Tirai Ketuhanan).

Merupakan karunia dan anugerah atas kasih sayang Allah. Disebut  “Karomah”

  1. Mukasyafah Ghaibiyah (Terbuka Tirai Keghaiban).

Terkadang merupakan cobaan atau la`nat dari Allah. Disebut “Khariqul Adat”.

  1. Do`a mencri Mukasyafah : Diantaranya dapat dipakai do`a “Sarmadiyyah” dari Abu Hayyullah Al-Marzuki Al Maliki.

MAHABBAH

Syarat dan Karakteristik Mahabbah:

–          Ma`rifatullah

–          Dzikrullah

–          Taat kepada Allah

–          Ikhlas kepada Allah

–          Takut kepada Allah

–          Tawakkal kepada Allah

–          Syukur kepada Allah

–          Shabar.

Buah Mahabbah :

–          Al-Uns : Sakinah, Tumaninah

–          Wushul: Segala yang dipandang terlihat Allah

–          As-Syauq : Rindu kepada Allah.

MA`RIFAT

Ma`rifat dengan :

–          Ilmul Yaqin (Dengan dalil/Keterangan)

–          Ainul Yaqin (Dengan kenyataan)

–          Haqqul Yaqin (Yakin tanpa melalui dalil dan pembuktian).

Terhadap:

–          Dzat Allah : Wujud Esa, wujud Tunggal, Maha Agung, Berdiri dengan sendirinya, Tiada yang menyerupainya.

–          Sifat-sifat Allah : Maha Hidup, Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Sempurna dengan segala Sifat-Nya.

Demikianlah sekilas tentang urutan maqam yang  dilalui oleh para sufi menuju ma`rifatullah. Semoga bermanpaat bagi para pembaca. Amin….

Disarikan dari “Jalan Menuju Ma`rifatullah dengan Tahapan 7 M, Ust.Asrifin S.Ag.

http://www.prabuwiku-prabuwiku.blogspot.com